Karena angka kelahiran yang terus menurun selama beberapa dekade, peradaban manusia hampir punah. Dengan hanya sedikit manusia yang tersisa, mereka bertahan hidup di dunia pasca-apokaliptik ini dengan apa yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya. Bumi kini didominasi oleh peri, makhluk kecil dengan teknologi yang sangat canggih, terobsesi dengan permen, dan sama sekali mengabaikan keselamatan manusia.
Seorang gadis muda yang baru saja menyelesaikan studinya kembali ke kampung halamannya dan ditunjuk sebagai arbiter resmi PBB. Tugasnya adalah menjadi penghubung antara manusia dan peri, meyakinkan kedua belah pihak bahwa kedua ras dapat hidup bersama secara damai. Dia membayangkan tugas ini akan cukup mudah, namun mengendalikan bencana yang diciptakan oleh peri yang tidak sadar dalam mengejar permen akan membutuhkan lebih banyak usaha daripada yang dia yakini sebelumnya.